Kadang kita melihat,
ada sebagian anak tampak senang sekali dengan situasi sekolahnya. Otak anak
diibaratkan seperti spons yang dapat menyerap apa saja yang terjadi dengan
lingkungannya. Anak-anak seperti ini biasanya menunjukkan prestasi belajar yang
baiknantinya.
Namun sebagian lain
dari anak-anak tersebut tampak menunjukkan sikap negatif terhadap sekolah.
Mereka tampak enggan melakukan berbagai kegiatan. Atau malah suka menyendiri
dari pada bergabung bersama teman-temannya. Jika demikian, bagaimana
mengharapkan anak-anak ini berprestasi kelak?
Yang sering terjadi
kemudian, orang tua lalu menyalahkan guru dan sekolah karena rendahnya motivasi
anak-anak mereka untuk belajar. Padahal, menurut Dr. Sylvia Rimm dalam bukunya
Smart Parenting , How to Raise a Happy Achieving Child , orang tua memiliki pengaruh positif yang
sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya.
Berikut ini beberapa
kiat/cara yang dapat diterapkan sejak dini untuk membantu meningkatkan
keinginan si kecil belajar dan berprestasi di sekolahnya kelak. Tentu saja
tidak dengan cara memaksa maupun menuntut, namun lebih pada berbagai arahan dan
dukungan yang membuat anak merasa nyaman berkegiatan.
1. Menciptakan Rutinitas
Rutinitas membantu
anak mandiri menjalani hari-harinya. Jika terus bergantung pada orang dewasa,
anak-anak ini akan memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, dan belajar
bahwa orang lain akan selalu mengambil tanggung jawab dirinya. Akibatnya,
aktivitas Anda juga terganggu dengan ketergantungan anak. Karenanya, ciptakan
rutinitas sejak dini dengan membiarkan si kecil melakukan sendiri kegiatan
rutinnya. Misalnya, bangun tidur, diikuti dengan membersihkan tempat tidur,
menggosok gigi lalu sarapan bersama-sama Anda.
1. Pembiasaan Belajar
anak usia pra sekolah
memang belum memiliki beban akademis yang mengharuskannya belajar pada
waktu-waktu tertentu di rumah. Namun tidak ada salahnya Anda membiasakan anak
duduk di meja belajar yang disediakan baginya pada saat yang sama setiap
harinya, dan untuk jangka waktu yang sama pula.
1. Meningkatkan Komunikasi
Komunikasi yang baik
merupakan prioritas utama dari semua kebiasaan yang dapat meningkatkan
keinginan anak berprestasi. Mendengar adalah salah satu bagian penting dalam
komunikasi. Jika orang tua terbiasa mendengar anaknya berbicara, maka anak juga
akan mendengar jika Anda berbicara. Menurut Dr. Rimm, jika orang tua memiliki
kebiasaan bercakap-cakap secara teratur setiap harinya, anak akan lebih terbuka
kelak ketika memasuki usia remaja. Terkadang, keengganan anak untuk berprestasi
(underachievement) merupakan efek lanjutan dari komunikasi yang buruk antara
orang tua dan anak.
1. Bermain & Permainan
Bermain merupakan
sarana utama bagi anak untuk belajar dan permainan merupakan bentuk latihan
yang bagus untuk menghadapi kompetisi. Manfaat mainan dan permainan, antara
lain meningkatkan imaginasi dan pelampiasan emosi. Cobalah bersenang-senang
bersama dengan menciptakan berbagai permainan dengan anak.
1. Menjadi Model Bagi Anak
Anak akan meniru
perilaku orang dewasa di sekitarnya. Mereka menjadikan Anda, orang tuanya,
sebagai model yang patut diikuti. Namun, tentu saja si kecil hanya akan meniru
perilaku yang terlihat olehnya. Anda bisa mulai menunjukkan pada si kecil bahwa
Anda sangat menyukai apa pun yang Anda kerjakan. Karena, jika tidak, si kecil
akan meniru perilaku Anda yang gemar mengeluhkan pekerjaan. Bukan tidak mungkin
jika nantinya si kecil akan sering mengeluhkan pelajaran maupun guru-guru di
sekolahnya jika Anda tidak segera mengubah sikap.
0 komentar:
Posting Komentar