This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 20 Desember 2014
Minggu, 07 Desember 2014
Awal Mula Sejarah Setu Patok
Minggu, Desember 07, 2014
No comments
Awal
Mula Sejarah Setu Patok
BUKTI
KISAH CINTA KIAI MUQOYYIM
Setupatok
adalah nama bendungan yang terletak di desa Setu Kecamatan Mundu Kabupaten
Cirebon. Bagi masyarakat Cirebon, nama Setu Patok bukanlah nama yang asing.
Selain bendungan ini mampu mengairi hektaran sawah, juga menjadi wisata
domestik. Pemerintah Kabupaten Cirebon telah membuat setu patok sedemikian rupa
sehingga Setu Patok sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik, terutama
di hari minggu atau hari libur.
Di
daerah ini, konon dahulu kala sering terjadi banjir. Sungai Nanggela, yang
mengaliri melalui desa setu sering meluap dan membanjiri desa setu dan
sekitarnya. Apalagi di musim hujan, desa setu dan sekitanya telah menjadi
langganan banjir. Tentu hal ini membuat masyarakat desa setu dan sekitarnya
merasa tidak nyaman dan sengsara bila banjir datang. Bukan itu saja, pertanian
masyarakatpunmenjadi rusak dan bahkan kadang sampai membuat gagal panen. Tentu
persoalan ini merupakan persoalan yang sangast serius bagi masyarakat.
Ternyata
persoalan masyarakat tersebut dpikirkan dengan sangat serius oleh seorang tokoh
kharismatik desa setu yang juga masih keturunan Pangeran Luwung yaitu Kiai
Entol Rujitnala. Selain disegani, Kiai Entol Rujitnala terkenal sangat sakti.
Sebagai pemuka masyarakat yang sangat peduli dengan berbagai persoalan yang di
hadapi oleh masyarakat, Kiai Entol Rujitnala terus berfikir bagaimana caranya
agar masyarakat desa setu dan sekitarnya terhindar dari banjir.
Maka
dengan di bantu oleh seluruh masyarakat, Kiai Entol Rujitnala membuatan
bendungan untuk menampung luapan sungai Nanggela yang sering mengakibatkan
banjir. Namun setelah bendungan jadi, kesengsaraan masyarakat desa setu dan
sekitar belum juga surut. Bendungan yang dibuat kiai entol rujitnala dan
masyarakat, ternyata belum mampu menahan luapan sungai Naggela. Kalau tidak
bocor, kadang bobol. Hal ini membuat Kiai Entol Rujitnala terus berfikir keras
bagaiman membuat bangunan bendungan yang kokoh. Sudah berkali-kali bendugan itu
di perbaiki, namun setiap kali ada banjir selalu saja bocor, dan bahkan malah
bobol.
Karena
tekadnya yang kuat untuk menolong masyarakat, akhirnya kiai entol rujitnalan
memutuskan untuk membangun kembali bendungan dengan cara sayembara itu di
umumkan siapa saja yang sanggup untuk membangun bendungan yang kokoh sekaligus tidak
terjadi lagi banjir, akan dinikahkan dengan utrinya yang cantik dan elok
rupawanj yaitu Nyai Ratu Randulawang.
Setelah
sayembara di umum kan, datanglah seorang pemuda yang gagah dan digdaya. Ia
memperkenalkan dirinya bernama Muqoyyim seya menjelaskan kehadirannya untuk
ikut sasyembar. Dengan kerendahan hati dan penuh sopan santun, Kiai muqoyyim
mengutarakan bahwa dirinya sanggup menyempurnakan bangunan bendungan setu sebagimana yang diharapkan oleh Kiai Entol
Rujitnala, tapi dengan satu syarat yaitu Kiai Entol Rujitnala agar turut membantunya.
Melihat
tutur kata yang sopan dan santun serta penampilan yang simpatik serta rendah
diri, Kiai Entol Rujitnala bersedia memenuhi persyaratan yang dianjukan oleh Kiai
Muqoyyim.
Tidak
beberapa lama sesuai pembicaraan, keduanya berangkat menujubendungan. Setibanya
di bendungan, Kiai Muqoyyim langsung memasang patok di setiap sudut bendungan.
Kemudian dari kantong jubahanya, Kiai Muqoyyim mengeluarkan seutas benang.
Benang benang itu lalu dililitkan dari satu patok ke patok yang lainnya. Maka
terpancanglah benang dari satu patok ke patok yang lain. Masyarakat yang
melihat ulah kiai muqoyyim tentu terheran-heran. Untuk apa gerangan seutas tali
yang dililitkan dari satu patok ke patok yang lain? Kira-kira begitulah
pertanyaan yang muncul dari masyarakat yang melihat ulah Kiai Muqoyyim.
Selasai
memasang benang, Kiai Muqoyyim kemudian duduk bersila di samping kiai entol
rujitnala. kiai muqoyyim munajat kepada allah, begitupun kiai entol rujitnala.
Kedua tokoh tersebut berdo’a dengan khusyu’ kepada Allah SWT. Dan saat itu,
berkat pertolongan dan izin allah, tiba-tiba terjadi keajaiban. Benang yang
dililitkan pada patok-patok tadi, berubah menjadi sebuah bendungan yang kuat
dan kokoh bagai bukit beton yang tak terpecahkan.
Kejadian
tersebut selain menakjubkan masyarakat, juga di sambut gembira oleh masyarakat
desa tersebut. Harapan masyarakat agar desanya tidak dilanda banjir kembali,
akan menjadi kenyataan. Dan memang benar, setelah kejadian tersebut, desa setu
dan sekitarnya tidak pernah kebanjiran lagi. Masyarakat dapat menanam padi,
palawija dan tanaman yang lainnya tanpa takut terkena banjir bahkan sebaliknya,
periran menjadi semakin baik dan lancar walaupun masa kemarau datang. Dan
karena itulah desa ini dinamai desa setu patok. Artinya bendungan dari patok.
Sesuai
dengan ketentuan sayembara, bahwa siapa saja yang mampu memperbaiki bendungan
sehingga dapat menahan luapan sungai naggela, akan dijodohkan dengan Nyi Ratu
Randulawang. Karena yang mampu membuat bendungan adalah Kiai Muqoyyim, maka ia
dinikahkan dengan putri Ki Entol Rujitnala yaitu nyi ratu randulawang. Konon,
karena nyi ratu randulawang mendapat jodoh Kia Muqoyyim melalu pinangan
sayembara, maka Nyai Ratu Randuwalang terkenal dengan sebutan nyai pinang.
Daftar
Pustaka
Hadi Munib Rowandi Amsal.
2012, Kisah-Kisah Dari Buntet Pesantren,
Cirebon: KALAM Komunikatif dan Islami