This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

TRANSLATE THIS BLOG

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 02 Desember 2016

KONSEP PIMPINAN DALAM PEKERJAAN MENAJERIAL



 BAB II
KONSEP PIMPINAN DALAM PEKERJAAN MENAJERIAL


A.    Pengertian Manajemen
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris, manage yang artinya mengemudikan, mengurus, memerintah dan memimpin. Management arti kata pimpinan, direksi dan pengurus. Ada pula kata managing yang mengandung arti dengan benar, dengan dipertimbangkan, tangkas dan mengurus.
Adapun secara terminologis manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan menggerakkan fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Muhsin MK, 2009: 47-48). Menurut TIM DOSEN UNY dalam bukunya “Manajemen Pendidikan” bahwa pengertian manajemen terbagi menjadi dua yaitu pertama, manajemen sebagai penyelenggara yaitu sebagai proses atau kegiatan memanajemen dan sebagai orang yang melakukan kegiatan manajemen tersebut. Dan kedua, manajemen sebagai manajemen Administratif maksudnya manajemen dan administratif kerap disamamaknakan dan menunjukan hal yang sama.
Pengertian lain yang dikemukakan oleh G.R Terry yang terdapat didalam buku “Pemimpin dan Kepemimpinan : Kartini Kartono”  sebagai berikut
-          Manajemen adalah kekuasaan yang mengatur suatu usaha, dan bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegegagalan daripadanya
-          Menejemen adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan dengan menggunakan uapaya-upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakat-bakat dan sumber-sumber manusia
-          Secara sederhana manajemen adalah melaksanakan perbuatan-perbuatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain.
Selanjutnya, manajemen dapat disebut pula sebagai pengendali suatu usaha; yaitu merupakan : (1) proses pendelegasian / pelimpahan wewenang kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan, dan (2) proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia dan sumber material dalam kegiatan pencapaian sasaran organisasi. Dengan demikian, manajemen memungkinkan terjadinya perpaduan dari semua usaha dan kegiatan mengarah pada tujuan organisasi, menciptakan kerja sama yang baik demi kelancaran dan efektifitas kerja, untuk mempertinggi daya-guna semua sumber dan mempertinggi hasil guna. (Kartini Kartono, 1997:144)
B.     Pekerjaan Manajemen (Manajerial)
Pekerjaan Manajemen sama halnya fungsi-fungsi manajemen dalam hal ini salah satu ayat-Nya mengemukakan sebagai berikut: “ mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka. Beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, suapaya mereka itu dapat menjaga dirinya (QS. At-Taubah : 122)
Dalam ayat ini terkandung beberapa fungsi manajemen, yakni (1) planning / perencanaan (mengapa tidak pergi), (2) organisasi (tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang), (3) actualing/pelaksanaan (memperdalam pengetahuan tentang agama, (4) controlling (memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, (5) goal/tujuan (supaya dapat menjaga dirinya). (Muhsin MK, 2009: 49).
Sedang menurut G.R. Terry, fungsi-fungsi manajemen itu meliputi empat peristiwa yang disingkat dengan POAC yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), actualing (penggerakan) dan control (pengawasan)
Dibawah ini secara ringkas akan diterangkan fungsi-fungsi manajemen; yaitu masalah perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan tujuan yang harus dikuasai oleh setiap pemimpin
1.      Planning (perencanaan)
Planning atau perencanaan adalah kegiatan menentukan sebelumnya sasaran yang ingin dicapai, dan memikirkan cara serta sarana-sarana pencapaiannya. Alokasi sumber-sumber yang amat terbatas, merupakan dasar prinsipil bagi perencanaan dan pengorganisasian. Perencanaan menetukan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan siapa yang harus melaksanakan kegiatan tersebut. Perencanaan harus meliputi segi-segi teknis, ekonomis, sosial dan pelayanan. Jadi perencanaan menjembatani status sekarang dengan sasaran yang ingin dicapai pada masa yang mendatang. Sasaran yang ingin dicapai itu menjadi parameter (ukuran perbandingan) bagi setiap pemimpin untuk menentukan : sederetan aktivitas yang harus dilakukan, agar setiap npengikut dan bawahan dapat memberikan kontribusi maksimal dan positif.
Termasuk dalam sasaran ialah maksimalisasi keuntungan dengan menghilangkan hambatan-hambatan sebanyak mungkin, kebijakan yang inovatif, dan penentuan sasara samping dengan tujuan utama ialah mengadakan peramalan. Maka peramalan dan penentuan tujuan itu saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Juga pengambilan keputusan dalam penentuan sasaran yang dituju, penggunaan sarana dan langkah-langkah knkrit yang akan diambil, semua merupaka bagian dari perencanaan. Ringkasnya perencanaan mencakup: perkiraan masa mendatang, dan perkiraan kemungkinan-kemugkinan yang terjadi dengan jalan :
o   Memperhitungkan semua sumber yang tersedia
o   Menentukan tujuan
o   Menetapkan kebijakan
o   Menetapkan prosedur dan metode-metode yang tepat, logis dan sistematis, untuk pendaya-gunaan semua energi dan kegiatan secara maksimal. (Kartini Kartono, 1997:117).
Perencanaan yang sempurna menurut ilmu manajemen haruslah meliputi enam bidang sebagai berikut
(1)   Apa (what)? Apa sajakah yang hendak diwujudkan dan dilaksanakan
(2)   Siapa (who)? Siapa yang hendak melaksanakan rencana kegiatan
(3)   Kapan (when)? Yang dimaksud adalah waktu untuk melaksanakan rencana
(4)   Mengapa (why)? Mengapa kegiatan itu perlu di laksanakan
(5)   Dimana (where)? Dimana runag untuk melaksanakan rencana kegiatan
(6)   Bagaimana (how)? Ini terkait bagaimana cara-cara melaksanakan kegiatan
Selain perencanaan yang sempurna perlu langkah-langkah konsepsional perencanaan sebagai berikut:
(1)   Visi dan misi
(2)   Sasaran
(3)   Strategi
(4)   Kebijakan
(5)   Program
(6)   Anggaran. (Muhsin MK, 2009: 57).
2.      Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengurusan semua sumber dan tenaga yang ada, dengan landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan masing-masing fungsi (persyaratan tugas, tata kerja, penanggung jawab, dan antar relasi dari fungsi-fungsi) sehingga merupakan satu totalitas sistem, dimana bagian yang satu menunjang dan bergantung pada bagian yang lainnya. Jadi pengorganisasian menjalin ralasi di antara aktivitas kerja, penggunaan tenaga manusiawi dan pemanfaatan semua faktor fisik, melalui struktur formal, dengan tugas-tugas dan otoritas sendiri-sendiri. Ringkasnya tugas pokok dalam pengorganisasian ialah : (a) membagi tugas kerja (b) menentukan kelompok-kelompok kerja (c) menentukan tingkatan otoritas yaitu kewibawaan dan kekuasaan untuk bertindak secara bertanggung jawab.
Dengan adanya sistem-sistem pembagian kerja dengan tugas-tugas khusu atau spesialisasi, akan bisa dicapai penghematan waktu, keterampilan yang lebih tinggi dan maksimalisasi kecepatan kerja. Maka tersusunlah hierarki kerja dengan segala kompleksitasnya; yaitu berupa unit-unit kerja sebagai segmen-segmen dari satu totalitas yang bisa dikuasai dan diperintah langsung. Berlangsunglah kemudian relasi kerja yang baik dari organisasian yang bersangkutan
Menurut Bertram M Gross, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuag organisasi secara berekelanjutan dalam jangka panjang yang meliputi kewajiban-kewajiban berikut : (1) mendapatkan sumber daya, (2) efisiensi, (3) menjalankan proses produksi, (4) melakukan kkordinasi rasional, (5) pembaruan dan penyesuaian diri, (6) keselarasan, (7) memuaskan unsur-unsur yang berkepentingan dalam organisasi.
3.      Actualisasi (pengarahan)
Pengarahan atau aktualisasi merupakan kegiatan penngerakan pengendalaian semua sumber dalam usaha pencapaian sasaran. Merupakan penyatuan dari semua usaha dan penciptaan kerjasama, sehingga tujuan dapat dicapai dengan lancar dan lebih efisien. (Kartini Kartono, 1997:117-118)
Dalam kegiatan fungsi pelaksanaan terbagi menjadi tiga menurut Muhsin MK, dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Majelis Taklim” yaitu:
a.       Fungsi Pengawasan (supervisi)
Tentang fungsi supervisi disebutkan dalam firman Allah Swt, maka, tatkala thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata, Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka, siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menciduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku.....(QS. Al-Baqarah : 249)
Dalam ayat ini terkandung prinsip-prinsip pengawasan, antara lain thalut sebagai pemimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan bawahannya saat hendak menjalankan tugasnya.
Untuk melaksanakan fungsi ini diperlukan beberapa tahapan sebagai berikut
(1)   Tahap pertama : pemimpin wajib
-          memahami tujuan organisasi dan rencana yang telah ditetapkan
-          menetapkan sasaran-sasaran
-          mengadakan pembagian pekerjaan yang rasional dan fungsional
-          memilih orang-orang yang tepat
-          membagi sarana-sarana menurut prioritas dan kebutuhan
-          membuat jadual waktu operasi
-          membimbing, mendidik, atau melatih tenaga-tenaganya
(2)   Tahap kedua, pemimpin menetapkan dimualainya kegiatan operasional
(3)   Bawahan kini menjadi menjadi pemimpin di dalam ruang lingkup wewenang dan tanggung jawab masing-masing
(4)   Bawahan bergerak dan bertindak dengan penuh dinamika
(5)   Pemimpn mengawasi pelaksanaan operasi dan membetulkan kekeliruan-kekeliruan
b.      Fungsi Koordinasi
(1)   Prinsip Kerja Sama
Dalam koordinasi terdapat prinsip kerja sama. Tentang prinsip kerja sama ini, Al-quran menyebutkan antara lain : dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi peneolong bagi sebgaian yang lain......(QS. At-taubah:71)....dan bertolong-tolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa dan jangan bertolong-tolong dalam perbuatan dosa dan kejahatan....(QS. Al-Maidah : 2)
Sementara, Rasulullah saw menyatakan, “setiap Mukmin terhadap Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan yang menopang satu bagian terhadap bagian lainnya (Hr. Bukhori dan Muslim)
Di sini, Allah Swt dan Rasulullah Saw menjelaskan, antara lain, tentang betapa pentingnya menegakkan persatuan dan kerja sama dalam satu organisasi islam, termasuk dalam majlis taklim.
(2)   Prinsip serasi dan sejalan
Selain kerja sama, dalam kegiatan dan proses koordinasi juga memerlukan prinsip serasi atau keserasian dan sejalan. Antara pimpinan dan yang dipimpinnya harus serasi dan sejalan didalam melaksanakan tugas operasionalnya.
Koordinasi yang baik dapat menghasilkan beberapa hal diantaranya, (1) menghilangkan titik pertentangan, (2) mengharapkan pelasana-pelaksana operasi berpikir, (3) mencegah kesimpangsiuran, (4) mengembangkan daya inisiatif dan inproviasi
c.       Fungsi komunikasi
Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan juga memerlukan fungsi komunikasi. Seorang pemimpin harus mampu melakukan komunikasi dengan mereka yang dipiminnya, antara lain memberikan perintah, intruksi, dan pesan agar pelaksanaan tugas dan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan berhasil.
Didalam organisasi, terdapat tiga macam hubungan komunikasi :
(1)   Dari pimpinan kepada yang dipimpin yang berisyarat perintah, petunjuk, intruksi, koreksi dll
(2)   Dari yang dipimpin kepada pimpinan (pengurus), berupa laporan, konsultasi dan usul
(3)   Setingkat, ialah hubungan timbal balik di antara teman sejawat, berupa pemberian informasi, permintaan kerja sama dan lain-lain.
4.      Controling (Pengawasan)
Pengawasan sering diartikan mencari kesalahan padahal yang dimaksud adalah menemukan hambatan yang terjadi, sehingga dapat segera diatasi, istilah yang sering digunakan dalam pengawasan adalah “supervisi”. Supervisi merupakan bagian dari administrasi dan manajemen pendidikan. Kata supervisi berasala dari bahasa inggris supervision  yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan dengan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Spervisi menurut Ngalim Purwanto adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu bawahan dalam melaksanakan pekerjaan mereka secara aktif mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan, penyampaian pesan-pesan bagi pembinaan, peniliain dan pengendalian. (H. Khaerul Wahidin, 2010:27)
Pengawasan perlu dilaksanakan agar para pengikut dapat bekerja sama dengan baik kearah pencapaian sasaran-sasaran dan tujuan umum organisasi. Pengawasan dilakukan untuk mengukur hasil pekerjaan, dan menghindari penyimpangan-penyimpangan jika perlu segara  melakukan tindakana-tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan tersebut. Fungsi staffing diartikan sebagai alokasi jabatan-jabatan dalam mana pribadi-pribadi tertentu ditugaskan untuk menduduki jabatan-jabatan kepemimpinan. Sehingga tersusun hierarki kerja yang diinginkan. (Kartini Kartono, 1997:119)
Fungsi pengendalian organisasi harus lebih ditunjukan antara lain keapada faktor manusianya dan harus dilakukan dlam situasi dan kondisi yang tepat dan mengenai sasaran. Untuk itu, pengendalian harus dilakukan dalam dua tahapan sebagai berikut.
-       Pada waktu pekerjaan telah selesai, untuk emndapatkan fakta-fakta yang terjadi selama pekrjaan berlangsung. Pengendali pada periode ini tidak dapat dilakukan koreksi atau pembetulan dari penyimpangan, melainkan dapat meminta tanggung jawab formil dari pelaksana atau menghasilkan konsepsi baru untuk perencanaan berikutnya
-       Selama pekerjaan berlangsung. Pengendalian dalam periode ini bersifat pengamanan sebab dapat langsung melakukan tindakan korektif atas pelaksanaan opersional sehingga penyimpangan dari rencana dapat segera diperbaiki.











BAB III
KESIMPULAN

Manajemen yaitu merupakan : (1) proses pendelegasian / pelimpahan wewenang kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan, dan (2) proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia dan sumber material dalam kegiatan pencapaian sasaran organisasi
Pekerjaan manajemen atau fungsi manajemen terbagi menjadi empat yaitu:
1.      Planning atau perencanaan adalah kegiatan menentukan sebelumnya sasaran yang ingin dicapai, dan memikirkan cara serta sarana-sarana pencapaiannya
2.      Pengorganisasian adalah pengurusan semua sumber dan tenaga yang ada, dengan landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan masing-masing fungsi (persyaratan tugas, tata kerja, penanggung jawab, dan antar relasi dari fungsi-fungsi) sehingga merupakan satu totalitas sistem, dimana bagian yang satu menunjang dan bergantung pada bagian yang lainnya
3.      Pengarahan atau aktualisasi merupakan kegiatan penngerakan pengendalaian semua sumber dalam usaha pencapaian sasaran. Merupakan penyatuan dari semua usaha dan penciptaan kerjasama, sehingga tujuan dapat dicapai dengan lancar dan lebih efisien
4.      Pengawasan sering diartikan mencari kesalahan padahal yang dimaksud adalah menemukan hambatan yang terjadi, sehingga dapat segera diatasi, istilah yang sering digunakan dalam pengawasan adalah “supervisi”. Supervisi merupakan bagian dari administrasi dan manajemen pendidikan


KONSEP PIMPINAN DALAM PEKERJAAN MANAJERIAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Leadership
Dosen : Dr. H. Amin Haedari, M.Pd dan Dr. H. Adib, M.Ag



Disusun Oleh :
   ALIMIN
IDING SANUSI


Program Pascasarjana / Menejemen Pendidikan Islam IT /smt I
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
BUNGA BANGSA CIREBON  (BBC)
CIREBON
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Shalawat serta Salam terlimpahkan kepada baginda Rasulullah saw yang telah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, semoga kita menjadi ummatnya yang beruntung kelak di akhir zaman.
Pemakalah juga berterima kasih kepada Dr. H. Amin Haedari, M. Pd dan Dr. H. Adib, M. Ag. sebagai dosen Mata Kuliah Leadership yang telah memberikan pengarahan kepada kami seutuhnya.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta membantu tersusunnya makalah yang sederhana ini, semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang Konsep Pimpinan dalam Pekerjaan Manajerial.
Segala kekurangan adalah milik kami, dan untuk itu kami mengharapkan segala masukan dan kritiknya demi kemajuan kita bersama.




Cirebon, 01 November 2016

Penyusun


i
 
DAFTAR ISI

PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan....................................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.................................................................................................... 1
B.     Perumusan Masalah............................................................................................ 1
C.     Tujuan Penulisan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A.    Pengertian Manajemen........................................................................................ 2
B.     Pekerjaan Manajerial........................................................................................... 3
BAB III KESIMPULAN............................................................................................... 9
ii
DAFTAR PUSTAKA











DAFTAR PUSTAKA

MK, Muhsin, 2009, Manajemen Majlis Taklim, Jakarta : PUSTAKA INTERMASA
M. Amirin, Tatang, dkk, 2011, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press
Wahidin, Khaerul,  2010, Pengembangan Manajemen Pendidikan Islam, Cirebon: UMC Press
Kartono, Kartini, 1997, Pemimpin dan Kepemimpinan
Zusnani, Ida, 2012, Manajemen Pendidikan Berbasis karakter Bangsa, Jakarta: Tugu Publisher

Translate

Jalanku Untuk-MU