MAKALAH KONSEP KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah
“Filsafat Pendidikan Islam”
Disusun oleh :
M. ROMDHONI
NUR LAILY MAHMUDAH
Dosen Pengampu:
KADI M.Pd.I.
Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama
Islam
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2010
KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A.
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum,
karena merupakan suatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam
konteks pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang
dilakukan membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa fisik,
intelektual, emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih
dan menentukan tujuan pembelajaran, methode, tekhnik, media pengajaran, dan
alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan
kajian terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh semua pihak,
sarana dan organisasi yang baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan
kurikulum yang tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan
tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha
mengembangkannya.
B.
KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Pengertian Kurikulum Dalam Pendidikan Islam
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj
yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak
didiknya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.[1] Selain itu, kurikulum juga
dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan
dilaksanakan untuk mencapai pendidikan.[2]
M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan
pelajaran yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem
institusional pendidikan.[3]
S. Nasution menyatakan, ada beberapa penafsiran lain
tentang kurikulum. Diantaranya: Pertama, kurikulum sebagai produk (hasil
pengembangan kurikulum), Kedua, kurikulum sebagai hal-hal yang
diharapkan akan dipelajari oleh siswa (sikap, keterampilan tertentu), dan Ketiga,
kurikulum dipandang sebagai pengalaman siswa.[4]
Pengertian kurikulum dalam pandangan modern merupakan
program pendidikan yang disediakan oleh sekolah yang tidak hanya sebatas bidang
studi dan kegiatan belajarnya saja, akan tetapi meliputi segala sesuatu yang
dapat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi siswa sesuai dengan
tujuan pendidikan yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan mutu kehidupannya
yang pelaksanaannya tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah.[5]
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pendidikan Islam,
maka kurikulum berfungsi sebagai pedoman yang digunakan oleh pendidik untuk
membimbing peserta didiknya ke arah tujuan tertinggi pendidikan Islam, melalui
akumulasi sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam hal ini proses
pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan secara serampangan,
tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna (insan
kamil) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum
pendidikan Islam.[6]
Ciri dan Dasar Kurikulum Pendidikan Islam
a) Ciri-ciri Kurikulum
Pendidikan Islam
Ciri-ciri umum kurikulum pendidikan Islam adalah
sebagai berikut :
- Agama dan akhlak merupakan tujuan utama. Segala yang diajarkan dan di amalkan harus berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijtihad para ulama.
- Mempertahankan pengembangan dan bimbingan terhadap semua aspek pribadi siswa dari segi intelektual, psikologi, sosial, dan spiritual.
- Adanya keseimbangan antara kandungan kurikulum dan pengalaman serta kegiatan pengajaran.[7]
Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa sebagai inti
dari ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dapat
memotivasi siswa untuk berakhlak atau berbudi pekerti luhur, baik terhadap
Tuhan, terhadap diri dan lingkungan sekitarnya.
b) Dasar-Dasar Kurikulum
Pendidikan Islam
Dasar-dasar kurikulum pendidikan Islam antara lain
adalah :
- Dasar Agama
Kurikulum diharapkan dapat menolong siswa untuk
membina iman yang kuat, teguh terhadap ajaran agama, beraklak mulia dan
melengkapinya dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
- Dasar Falsafah
Pendidikan Islam harus berdasarkan wahyu Tuhan dan
tuntutan Nabi SAW serta warisan para ulama.
- Dasar Psikologis
Kurikulum tersebut harus sejalan dengan ciri
perkembangan siswa, tahap kematangan dan semua segi perkembangannya.
- Dasar Sosial
Kurikulum diharapkan turut serta dalam proses
kemasyarakatan terhadap siswa, penyesuaian mereka dengan lingkungannya,
pengetahuan dan kemahiran mereka dalam membina umat dan bangsanya.[8]
Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam
Tentang prinsip-prinsip umum yang menjadi dasar
penyusunan kurikulum pendidikan Islam, diantaranya:
a) Prinsip relevansi
adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup murid, relevansi
dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, dan relevansi dengan tuntutan
pekerjaan.
b) Prinsip efektifitas
adalah agar kurikulum dapat menunjang efektifitas guru yang mengajar dan
peserta didik yang belajar.
c) Prinsip efisiensi
adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana, dan sumber lain
secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
d) Prinsip kesinambungan
adalah saling hubungan dan jalin menjalin antara berbagai tingkat dan jenis
program pendidikan.
e) Prinsip fleksibilitas
artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan di dalam
bertindak yang meliputi fleksibilitas dalam memilih program pendidikan,
mengembangkan program pengajaran, serta tahap-tahap pengembangan kurikulum.
f) Prinsip
integritas antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman, dan aktivitas yang
terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan
kurikulum dengan kebutuhan murid dan masyarakat.[9]
Pengembangan Kurikulum Dari Berbagai Aspek
a) Aspek Materi
Diantara prinsip pengembangan kurikulum ada prinsip
relevansi yang ahrus menjadi pertimbangan bagi penentuan suatu materi. Agar
materi yang diberikan bermanfaat bagi kehidupan anak didik, hendaknya materi
tersebut harus sesuai dengan tuntutan zaman, kesempurnaan jiwa anak didik tanpa
melupakan esensi ajaran Islam itu sendiri.
b) Aspek Tujuan
Dalam prinsip pengembangan kurikulum hal ini sangat
berkaitan dengan prinsip efektifitas. Dengan semakin banyaknya tujuan yang
harus dicapai, akan mendorong efektifitas proses yang akan dilaksanakan.
Sebagai suatu rancangan, tentu ada rencana yang dapat tercapai. Dan sebaiknya
tujuan yang akan dicapai harus jelas dan memang benar-benar sesuai dengan
segala komponen yang berpengaruh terhadap pendidikan itu sendiri. Jangan sampai
apa yang diajarkan dan proses pelaksanaannya sangat berbeda dengan tujuan yang
diharapkan.
c) Aspek Lembaga
Banyak orang beranggapan bahwa mengelola lembaga
pendidikan agama tidak perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus. Karena out-put-nya
kurang dapat diandalkan untuk berkompetensi dalam masyarakat jika dibanding
out-put lembaga pendidikan lain. Secara administratif, lembaga
pendidikan Islam yang benar-benar menerapkan manajemen pendidikan dengan baik
sangat jarang sekali. Salah satu hal yang sangat berkaitan dengan lembaga
pendidikan adalah lingkungan pendidikan yang menjadi salah satu sarana seorang
anak dapat memperoleh pendidikan dengan baik.[10]
C. KESIMPULAN
Dari tahun ke tahun kurikulum akan terus berubah
sesuai dengan perubahan dan perkembangan pemikiran manusia. Namun bagaimana
cara mengatasi perubahan tersebut, hal ini sangat tergantung kepada kecermatan
pengembang kurikulum itu sendiri. Satu hal yang harus dan mesti diperhatikan
adalah bagaimana lembaga pendidikan Islam dapat mengantisipasi masalah ini,
tanpa melupakan esensi ajaran-ajaran agama Islam itu sendiri.
REFERENSI
A-Syaibany, Omar Mohammad Al-Toumy, Falsafah
Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung), (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)
Daradjat, Zakiyah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1996), Cet.ke-3
Arifin, HM, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1991)
Nasution, S., Asas-asas Kurikulum, (Jakarta:
Bumi Aksara,1994), Cet.I
Ramayulis, H., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam, 1983)
[1] Omar Mohammad Al-Toumy
A-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung),
(Jakarta: Bulan Bintang, 1984), 478.
[2] Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet.ke-3, 122.
[3] HM, Arifin, Ilmu Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 183.
[4] S.Nasution, Asas-asas
Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara,1994), Cet.I, 5-9.
[5] H. Ramayulis, Ilmu
Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5, 152.
[6] Ibid.
[7] Armai Arief, Pengantar Ilmu
dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet I, 33.
[8] Ibid, 34-35.
[9] Proyek Pembinaan Perguruan
Tinggi Agama/IAIN, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1983), 116-118.
[10] Armai Arief, Pengantar
Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam……35
0 komentar:
Posting Komentar